Kamis, 10 Maret 2016

bagaimana membuat foto dokumentasi



Dari sebuah event/acara yang berlangsung bagus dan meriah, penilaian terbilang sukses diselenggarakan juga datang dari bagaimana dokumentasi acara itu dilaporkan (baik melalui foto, video, maupun tulisan). Jika dokumentasi visualnya bagus tentunya orang yang tidak hadir dalam acara tersebut akan lebih mudah mempercayai kalau acaranya bagus. Bahkan bisa jadi acaranya nggak lancar-lancar amat tapi tetap bisa terlihat sukses diselenggarakan berkat terlihat bagusnya acara tersebut dalam dokumentasinya.
Jadi bisa disimpulkan dokumentasi yang baik dari sebuah acara itu penting. Itulah mengapa pada acara yang besar, pihak penyelenggara (event organizer) tidak segan-segan menyewa fotografer top untuk mengabadikannya. Selain pihak penyelenggara, pihak klien (si empunya acara) dan pihak pendukung acara (misalnya perusahaan supplier tata cahaya, panggung, artis, hingga katering) menghadirkan fotografer sendiri untuk mengambil foto dokumentasi yang sesuai dengan kepentingan masing-masing.

Makanya kalau kalian punya kamera yang lumayan bagus untuk dokumentasi , lebih baik pakai aja untuk jasa foto , anda bisa juga ikut dengan creative agency seperti EO , anda bisa dapat uang lebih deh..
Kondisi masyarakat yang semakin terdidik membuat kebutuhan akan pemuasan visual yang baik juga meningkat. Selain itu penerimaan akan gaya sajian visual yang lebih berbeda, buah improvisasi kreativitas si dokumentator juga semakin baik. Oleh karena itu saya rasa, gaya dokumentasi yang lebih menarik secara visual bisa dikatakan akan menjadi tren ke depannya

Berikut sedikit berbagi tips tentang bagaimana membuat foto dokumentasi yang berbeda:

1. Pastikan ada foto luas yang menggambarkan suasana acara secara umum.

2. Selain itu jangan lupa ambil foto-foto detil yang menarik.

3. Nah yang agak bahaya kalo lupa itu: foto orang penting yang ada di acara (bisa dari sisi “bintang” utama acara, orang penting dari sisi klien (pejabat/bos), dll.)

4. Mainkan teknik-teknik fotografi kreatif: siluet, slow speed, creative flash lighting (misalnya slow sync, side lighting), refleksi, dll.

5. Koordinasi yang baik dengan pihak penyelenggara, selalu kontak dengan seksi acara dan memegang catatan rundown acara sendiri (tandai bagian acara yang penting).

6. untuk mendapatkan ekspresi, jangan segan untuk berinteraksi sebelumnya.

7. Kuasai venue/tempat acara berlangsung.

8. Kalo menurut saya jangan melulu bikin gambar lebar dan “aster” (asal terang, kayak lighting sinetron hehe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar