Selasa, 31 Mei 2016

Berita Ustadz Solmed



Sholeh Mahmoed Nasution atau akrab disapa ustadz Solmed akhirnya buka suara perihal kabar pengeroyokan yang menimpa dirinya pada tanggal 29 April 2016 malam. Ia menganggap ada unsur kesengajaan dari panitia yang membuatnya terlambat datang ke lokasi tempat dirinya akan memberi ceramah. Berita ini sudah sangat ramai di beberapa acara berita dan juga berita online. Saya akan mencoba memberikan ulasan nya sedikit juga mengenai ini.

Ini semacam kronologis cerita yang terjadi pada saat itu di tempat ke kejadian saat ia mau berceramah di Jakarta barat sekitar malam hari yang di jadwaalkan oleh panitia.

"Saya sempat tiga kali pindah lokasi karena dikecoh panitia. Sehingga akhirnya ia tiba di lokasi hampir tengah malam. Padahal ia dijadwalkan mengisi ceramah pukul 22.00 WIB, pada 29 April," papar Ustadz Solmed, di rumahnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (11/5).

Suami April Jasmine itu pun menceritakan kronologis kejadian tersebut

"Saya berangkat dari Cibubur setelah syuting. Istri, saya kabarin kalau saya dakwah di kawasan Serang Timur. Saya sampai di Serang Timur pukul 21.45 WIB, namun ternyata ada perubahan karena salah tempat. Saya keluar tol pindah ke Cilegon Timur. Ternyata saya seharusnya mengisi ceramah di kawasan Karang Bolong," paparnya.

Karena perjalanan dari Cilegon Timur ke Karang Bolong cukup jauh, ustadz Solmed jadi terlambat datang ke lokasi acara.
"Kata panitia, keluar Cilegon Timur paling sekira 10 menit. Dibawalah saya naik mobil sudah lebih 20 menit, tidak sampai-sampai satu setengah jam tidak sampai. Sampai jam 12-an malam di lokasi orang sudah bubar, jemaat sudah banyak yang meninggalkan tempat," sambung Ustadz Solmed.

Merasa tak enak hati, bintang sinetron Pesantren & Rock n Roll ini berusaha memberi penjelasan kepada jamaah yang tersisa perihal keterlambatannya di dalam sebuah masjid.

Namun setelah itu, segerombol orang sudah menunggunya di depan masjid. Ketika Solmed dan rombongan hendak pulang, beberapa orang itu memegang senjata tajam dan mengancam dirinya.

"Saya mau pulang di depan sudah ada orang ngumpul bawa parang gede-gede mereka bilang 'Solmed kadie sia' sambil marah. Itu dari sudut mana-mana orang bawa senjata, batu, besi," ceritanya.
Tak hanya Ustadz Solmed, asisten pribadinya, Achmad juga mengalami hal serupa. Ancaman dan teriakan membuat suasana mencekam.

Karena keributan itulah, mobil sedan pribadi Ustadz Solmed juga ringsek di bagian belakang. Sementara Achmad sempat dilempar batu saat hendak masuk ke mobil.
"Saat Ustadz Solmed sudah di mobil, pelaku teriak-teriak dengan bahasa yang enggak baik. Mobil Ustadz juga digeprok ada pakai bambu, kayu, besi. Saya pun diteriakin maling, dikatakan binatang, ditimpuk pakai batu. Saya lompat kaget ke mobil. Suasananya emang mencekam banget," ujar Achmad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar