Sebaik apapun kualitas suatu produk atau sebesar apapun
komitmen pelayanan terhadap jasa yang Anda berikan, akan ada saatnya satu orang
merasa tidak puas. Dan cara Anda menghadapi klien yang tidak puas tersebut
menentukan masa depan bisnis Anda. Tak peduli ribuan feedback positif yang
sudah Anda dapatkan, karena jika Anda, sedikit saja salah memberikan penanganan
terhadap satu orang dalam situasi tersebut, banyak hal buruk menanti di depan.
Mungkin banyak
orang yang memiliki pemikiran bahwa kehilangan satu klien tidak membawa pengaruh besar
bagi bisnis Anda. Oleh karena itu
setiap pembisnis program akuntansi harus menjalin komunikasi yang sangat baik terhadap klien agar
tidak tibul rasa kecewa. Namun,
kenyataannya tidak. Klien yang kecewa cenderung bersifat “destructive” dengan
menyebarluaskan kekecewaannya lewat media apapun. Coba bayangkan efek yang Anda
terima ketika mengenai buruknya pelayanan tersebar luas ke klien lain, biasanya
dari mulut ke mulut.Lantas, apa yang harus kita lakukan saat klien merasa tidak
puas dengan hasil yang kita sudah berikan? jangan panik, karena berikut ini
kami akan memberikan jawaban mudahnya untuk Anda agar bisa keluar dari masalah
seperti ini.
- Sadari kekecewaan klien dengan cepat
Klien yang kecewa akan sangat mengharapkan kehadiran Anda
untuk memberikan solusi. Keadaan akan lebih baik jika Anda lebih cepat
menyadari rasa kecewa klien tersebut. Seharusnya Anda sudah dapat menyadarinya
di detik awal. Anda bisa menilai dari raut wajah, nada bicara, dan kesan yang
ia buat.
- Berikan ia perlakukan baik
Meskipun sedang marah dan kecewa, bukan berarti Anda harus
melawannya dengan kemarahan juga. Buat klien sadar bahwa Anda peduli dengan
rasa kecewanya. Tanyakan dengan baik tentang hal apa yang menjadi penyebabnya.
Upayakan sedikit pun untuk tidak berbelit-belit. Dan dengarkan dengan baik
semua keluhan yang ia sampaikan. Dalam situasi tertentu, terkadang klien akan
sangat meluap-luap dalam menyampaikan rasa kecewanya. Tak apa, Anda cukup diam
dan sesabar mungkin untuk terus mendengarkan penuturannya. Jangan terpancing
emosi dan sibuk membela diri.
- Tanyakan permasalahan secara spesifik
Pada tahap ini, seharusnya emosi klien sudah sedikit reda.
Saatnya bagi Anda untuk menanyakan semua permasalahannya secara lebih spesifik.
Tanyakan secara santun penyebab masalah sehingga ia begitu kecewa. Catat semua
hal yang diperlukan dan upayakan untuk tidak mengulang-ulang pembicaraan. Hal
ini membuat kesan Anda tidak memperhatikan dengan baik.
- Temukan solusi terbaik
Terakhir, hal yang paling benar untuk dilakukan adalah
dengan mengajak klien untuk berdiskusi mengenai apa solusi terbaik yang
seharusnya kedua pihak wujudkan. Tawarkan semua opsi terbaik yang Anda miliki
sehingga klien merasa diperlakukan dengan benar. Setelah tercapai sebuah solusi,
buat jadwal pertemuan selanjutnya untuk mewujudkan solusi yang telah
disepakati.
Saat moment ini, tebus rasa kecewa mereka dengan kata-kata
dan aksi nyata Anda. Perlakukan momen ini sebagai yang terpenting dengan
mewujudkan semua solusi yang telah disepakati sebelumnya. Lakukan sebaik
mungkin dan minta klien untuk memberi tanggapan jika ada hal yang masih dirasa
kurang sesuai dengan keinginannya.
Terakhir, sampaikan ucapan terima kasih karena telah mau
memberikan kesempatan kedua kepada Anda dan jalin komunikasi dua arah dengan
baik di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar